Cinta

Pagi ini saya -yang tidak bisa terlepas dari medsos-, iseng membuka halaman status (facebook) saya yang lampau. Tidak terlalu mengejutkan, karena beberapa waktu lalu saya juga pernah melakukannya, dan teringat lagi kalau dahulu saya begitu baper. Sekarang juga sebenarnya masih ups.

Lucu juga saat merefleksi hal-hal yang pernah dilakukan beberapa tahun belakang. Begitu galau, oh no! Kebanyakan tentang cinta, pasti. Menyesal juga rasanya mengapa dahulu berbuat hal-hal yang seharusnya bisa lebih baik dari itu tetapi penyesalan selalu datang terlambat. Ya, selalu.

Kemudian perjalanan yang saya lewati selama ini sekarang masih tetap berada disini. Ya, tidak banyak berubah. Disini, seseorang berharap kebaikan selalu ada dalam kehidupannya. Begitupun dengan cintanya. Tuh kan, baper.

Cinta? Agak sensitif memang bila membicarakan ini namun setiap orang tidak akan pernah bisa menghilangkannya begitu saja. Cinta yang dibicarakan disini yaitu cinta kepada lawan jenis. ABG bilang apa ya untuk masa sekarang? Saya sadar saya bukan ABG lagi haha.

Pengalaman cinta pada masing-masing orang berbeda. Ada yang jatuh bangun, lari atau apa? Ada yang datar, tv kali ya. Ada yang … ah banyak. Saya salut dan bangga kepada teman-teman yang selalu menjaga cintanya untuk Sang Suami kelak. Saya rekomendasikan kepada para ABG melakukan hal serupa –tidak berpacaran-. Karena sejauh apapun kalian mencoba berpacaran, berganti pasangan, dan lainnya nyatanya kalian tidak tahu bukan mana perempuan atau laki-laki yang akan menjadi pasangan kalian kelak? -saya mengalami hal ini-

Entah siapa yang datang terlebih dahulu, Jodoh atau Kematian. –unknown

Rasa sakit yang diakibatkan oleh cinta, sebenarnya itu ulah kalian sendiri. Hlo? Ya, karena cinta bukan permainan. Apalagi untuk … LGBT. Kok jadi kesana?

Bahkan beberapa orang yang menjalani cinta dengan sebenarnya –sudah mempunyai ikatan- tetap ada perasaan khawatir, karena kita tahu hanya Allah yang mengetahui jalan hidup kita. Cara satu-satunya hanya berharap pada Allah bukan pada pasangan kita karena pasangan kita milikNya.

Oh tidak … perjalanan cinta saya tidak seberapa, tetapi sudah berkata banyak. But we care, we share. Ok?

Di hari spesial saya beberapa waktu lalu, dua orang teman saya memberikan hadiah namun karena beberapa alasan, hadiah itu baru saya terima belum lama ini. Ternyata isinya ada secarik kertas yang bertuliskan;

“Jika dua hati telah bertemu maka keduanya akan enggan berpisah namun ketika dua hati yang telah bertemu tidak mapu menjaga salah satu hati itu maka hati yang satunya akan terluka. Cinta kekasih karena keyakinan. Semoga tercurah ketenangan, berkah, dan kebahagiaan.”

Saya tersadar, ternyata perjalanan cinta saya sudah cukup mendekati dengan sesuatu yang istimewa. Mengapa istimewa? Karena hal tersebut merupakan gerbang menuju hal-hal yang belum saya tahu sama sekali. Apakah dengan ini saya tidak bahagia? Bukan, bukan saya tidak bahagia. Saya bahagia sekali, hal yang saya tunggu Insya Allah akan datang. Lalu? Hal tersebut membuat kekhawatiran yang baru bagi saya. Apakah hal itu akan benar-benar datang dengan lancar? Apakah saya bisa menjalaninya? Hanya Allah yang tahu.

Oleh karena itu, biarlah perjalanan cinta kita datang dengan cara istimewa. Perjalanan kita masih panjang, jangan biarkan rasa kekhawatiran itu muncul karena hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Kekhawatiran itu seharusnya datang pada hal yang istimewa.

“Semoga tercurah ketenangan, berkah, dan kebahagiaan”. Aamiin

3 thoughts on “Cinta

Leave a comment